Berita : PDM Kota Palu


Pemuda Muhammadiyah Sulteng: Pemberdayaan Ekonomi Menuju Kemandirian Muhammadiyah

Selasa, 13-01-2016

Suasana Kegiatan Coffee Morning Pemuda Muhammadiyah Sulteng di Masjid Darul Hamzah, Minggu (10/1/2016) kemarin. (Foto : Istimewa)

Palu, Metrosulawesi.com – Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Tengah, Minggu (10/1/2016) kemarin mengelar Coffee Morning yang dipusatkan di Masjid Darul Hamzah di jalan Tanjung Manimbaya, Palu. 

Menariknya, dalam kegiatan tersebut, misi pertama pemerintahan Jokowi-JK, yaitu Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan, menjadi topik pembicaraan pada kegiatan yang mengangkat tema “Pemberdayaan Ekonomi menuju Kemandirian Muhammadiyah” tersebut.

Dua pembicara hadir dalam kegiatan tersebut yakni pejabat Polda Sulteng, AKBP Sirajuddin Ramli dan Akademisi Untad Palu, DR Eko Joko Lelono dipandu langsung oleh Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulteng, Fery SSos MSi. Hadir pula saat itu, Ketua PW Aisyiah Sulteng, Prof Dr Hj Dahlia Syuaib MA, Ketua PD Muhammadiyah Kota Palu, Drs H Hadi Sucipto, Angkatan Muda Muhammadiyah, dan sejumlah warga Muhammadiyah serta warga di sekitar pasar Masomba Palu.

Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulteng, Fery SSos MSi mengatakan, coffee morning tersebut merupakan salah satu kegiatan rutin yang digelar oleh Pemuda Muhammadiyah Sulteng. Kali ini, pihaknya sengaja memilih tema tersebut untuk menjadi salah satu masukan pada Muswil Muhammadiyah Sulteng yang akan digelar Maret nanti, juga untuk memberikan pemahaman agar warga perserikatan memahami sasaran pemberdayaan ekonomi yang telah ada di masa Muhammadiyah pertama.

“Sasaran Pemberdayaan ekonomi ini adalah agar mampu meningkatkan kualitas sumberdaya warga persyarikatan dalam menjalankan pemberdayaan ini, disamping itu diharapkan dapat mendorong terwujudnya pengembangan usaha ekonomi oleh warga perserikatan, baik secara individu maupun organisasi,” tandasnya.

Sementara AKBP Sirajuddin Ramli yang juga mantan Ketua Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM, kini IPM) pertama di Kota Palu ini, dalam paparannya mengatakan, faktor keamanan menjadi penting dalam membangun kemandirian warga secara ekonomi, sehingga dia menekankan pentingnya warga Muhammadiyah untuk terlibat langsung dalam menjaga situasi Kamtibmas di Sulteng, khususnya bagi generasi muda Muhammadiyah. 

“Pembangunan ekonomi di masyarakat yang menjadi salah satu cita-cita dan harapan Muhammadiyah secara kelembagaan, akan terwujud jika sebuah daerah mampu melestarikan nilai-nilai luhur bangsa, yang berbudaya dan saling memahami serta mencegah munculnya benih-benih konflik yang dapat merusak Kamtibmas,” jelas mantan Wakapolres Parimo ini.

Sirajuddin juga menekankan, dalam sebuah manajemen, baik bagi organisasi kemasyarakatan maupun organisasi yang bergerak di bidang profit, perlu memperhatikan empat aspek yakni perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan lapangan, dan evaluasi. 

“Sebuah organisasi akan berjalan baik, jika memperhatikan empat aspek ini,” tandasnya.

Pembicara lainnya, Akademisi Untad Palu, DR Eko Joko Lelono mengatakan, dalam melakukan pemberdayaan ekonomi, maka aspek yang menjadi perhatian adalah aspek produksi, distribusi, dan konsumsi, sehingga warga perserikatan yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan ini, diminta untuk menentukan pilihan dalam berperan di tiga aspek tersebut. 

“Paling tidak, kita bisa bermain di proses distribusi, dan lebih baik di proses produksi,” jelasnya.

DR Eko berharap agar kedepan Muhammadiyah sebagai organisasi terbesar di Indonesia sudah sepantasnya mengambil peran dalam pemberdayaan ekonomi, tidak saja bagi warga perserikatan, tapi bagi umat dan bangsa Indonesia secara umum. 

“UMKM dan koperasi harus diberdayakan dengan baik, data base harus jelas, sehingga menjadi kunci pemberdayaan ekonomi umat,” tandasnya.

 

 

sumber: metrosulawesi.com