PDM Kota Palu - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kota Palu
.: Home > Berita > Dialog Interaktif Membedah Figur Pemimpin Muhammadiyah Sulawesi Tengah

Homepage

Dialog Interaktif Membedah Figur Pemimpin Muhammadiyah Sulawesi Tengah

Rabu, 24-02-2016
Dibaca: 1406

 

Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Tengah, Fery eL Shirinja (berdiri) tengah memandu dialog interaktif membedah figur Pemimpin Muhammadiyah dan Aisyiyah, di aula Rusdy Toana Fakultas Hukum Unismuh Palu, Senin (8/2/2016). (Foto: PWPM Sulteng)

 
PALU – beritapalu.com | Kepemimpinan dalam Muhammadiyah berciri khas kepemimpinan kolegial, seperti apakah sebenarnya kepemimpinan kolegial yang dipandang ideal itu dan sosok figur pemimpin seperti apakah yang dianggap ideal dalam Muhammadiyah.
 
Hal itulah yang menjadi topik hangat dalam dialog interaktif selama dua jam membedah dan mencari figur Pemimpin Muhammadiyah dan Aisyiyah menuju Sulawesi Tengah berkemajuan, Senin (8/2/2016), di Aula Rusdi Toana Fakultas Hukum Unismuh Palu.
 
Dialog interaktif itu sengaja digelar oleh Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sulteng (PMST) dalam rangka menyongsong kegiatan Musyawarah Wilayah Muhammadiyah Sulteng ke-12, pada 4-6 Maret 2016 mendatang.
 
Kegiatan yang dipandu langsung oleh Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sulteng, Fery eL Shirinja itu, diawali oleh pesan-pesan agama yang disampaikan oleh pakar Tarjih PW Muhammadiyah Sulteng, Ustad Muhammad Djaiz, kemudian disusul opening statemen yang disampaikan oleh Ketua PDM Kota Palu, Hadi Sucipto.
 
Kegiatan tersebut, menurut Fery, digelar selain sebagai ajang silaturahim, juga untuk membedah kriteria figur yang cocok untuk memimpin Muhammadiyah Sulteng kedepan. “Menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir, nilai dan norma kepemimpinan yang telah menjadi alam pikiran kolektif dalam Muhammadiyah adalah konsep amanat dan uswah hasanah. Konsep Amanat dikaitkan dengan kedudukan dan fungsi jabatan dalam kepemimpinan Muhammadiyah, sedangkan uswah hasanah berkaitan dengan identifikasi diri para pemimpin Muhammadiyah yang muaranya pada figur Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan,” jelasnya.
 
Hal terpenting yang harus menjadi acuan dasar para pimpinan Muhammadiyah, kata Fery, yakni nilai-nilai Islam, termasuk di dalamnya akhlak Islami, spirit dan komitmen para pemimpin Muhammadiyah haruslah kuat dalam menjalankan kepemimpinan yang dilandasai keikhlasan, pengkhidmatan, dan amal shaleh, serta konsistensi antara nilai dan tindakan, kata dan perbuatan, serta niat dan praktek.
 
Dialog tersebut, dihadiri sejumlah tokoh Muhammadiyah yang semuanya mendapat giliran berbicara secara bergiliran, diantaranya pakar tarjih Ustad Muhammad Djaiz, Ketua PDM Palu Hadi Sucipto, Sekretaris PWM Sulteng Sofyan Madina, Dekan Fakultas Hukum Oscar S Matompo, Mantan Rektor Unismuh Palu Aminun P. Omolu, Mantan Kepala BNN Kota Palu Hamzah Rudji, Guru Besar Universitas Tadulako Palu Prof Djuraid, Mantan Dekan FISIP Untad Munir Salham, Wakil Dekan Fekon Unismuh Rajindra Rum, Wakil Dekan Fisip Unismuh Muhammad Dasril, tokoh Aisiyah Siiti Khadijah Toana, Hajar Anna Patunrangi, dan yang lainnya.
 
Sementara Closing statemen disampaikan oleh Nudiyatulhuda Mangun, yang menekankan agar pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah yang akan menggelar Muswil 4-6 Maret 2016 nanti, harus memahami sistem manejerial dengan baik, sehingga roda organisasi berjalan lancar.(afd/*)
 
sumber: beritapalu.com

Tags: Figur Pemimpin Muhammadiyah
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Berita Muhammadiyah Wilayah



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website